Nuzulul Quran: Menjadi Insan Pembahagia

Nuzul Qur'an

Dalam rangka memperingati Nuzulul Quran dan rangkaian kegiatan dies natalis ke 33, UPGRI Semarang menyelenggarakan pemberian santunan kepada yatim piatu yang diselingi dengan ceramah oleh Ustadz Wijayanto.
Sebagai agama rahmatan lil alamin, Islam membawa kedamaian dan kebahagiaan. Nabi Muhammad saw, memberikan jaminan dengan banyak cerita keteladan.
”Rasulullah misalnya di akhir hayat setiap hari ikhlas menyuapi seorang pengemis buta. Meski orang itu selalu melecehkan, bahkan mencaci maki beliau. Subhanallah, nabi rupanya ingin memberikan kebahagiaan pada orang tersebut dengan sebuah perbuatan mulia,” tutur Ustadz Wijayanto saat memberikan ceramah di acara peringatan Nuzulul Quran dan rangkaian kegiatan dies natalis UPGRI Semarang, Kamis (17/7).
Nabi pun rela menyisihkan separuh sarapan paginya untuk pengemis yang setiap hari memusuhinya. Sarapan itu, dibungkus menuju gerbang Kota Madinah.
Jemari Rasulullah lembut menyuapi orang buta itu. Tanpa ketinggalan dia sabar mendengarkan keluhannya, perihal kiprah nabi menyebarkan syiar Islam. ”Tanpa henti orang itu juga tega mendakwa nabi dengan fitnah dan kekejian. Namun Muhammad tak mengurungkan niatnya menyuapi dengan hati penuh ikhlas,” kata ustadz yang kini sering tampil di layar tv tersebut.
Kebahagiaan yang ingin diberikan nabi baru terasa ketika orang yang derajadnya paling dimuliakan di sisi Allah Swt itu wafat. Pengemis buta itu kehilangan besar lantaran tak pernah ada sosok yang bisa membahagiakan hatinya meski hanya dengan perbuatan menyuapi makanan.
Dia baru tahu bahwa orang yang menyuapinya bertahun-tahun tanpa pamrih adalah Muhammad Saw. Nabi tak pernah marah atau menjatuhkan hukuman berat pada orang yang jelas-jelas memusuhinya. Pada akhir ceramah Wijayanto, diceritakan pengemis itu dengan suka hati masuk Islam.
Dia bahkan rela mati syahid mempertahankan panji-panji Islam dalam sebuah pertempuran mempertahankan kesucian agama dan nabi. Wijayanto menjelaskan, ketika orang sudah dibahagiakan suka rela semua diserahkan. Serupa ditunjukkan oleh agama Islam yang disampaikan baginda Nabi. Agama ini tak pernah memberatkan melainkan senantiasa membawa kedamaian. Muhammad pun mengajak menuju kebaikan dengan memberi banyak keteladanan.
Rektor UPGRI Dr Muhdi dan Plt Ketua PGRI Jateng Widadi mengakui mendatangkan ustad yang dikenal acap menyisipkan humor cerdas ini, sebagai bentuk kepedulian atas perwujudan syiar Islam. Syiar keagamaan ditujukan untuk mahasiswa, dosen, karyawan, juga para pendidik dilingkungan UPGRI dan PGRI Jateng.

Berita Terkait :

One Response to Nuzulul Quran: Menjadi Insan Pembahagia

  1. hendrik says:

    wah mantap… sekali..
    untuk admin.. diupload dong videonya di youtube… biar bisa dilihat lagi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Current day month ye@r *