Rektor UPGRIS Persilakan Dosen Berswafoto Dengan Mahasiswa

ZUL_0240[1]

Merebaknya swafoto (baca: selfie) di kalangan anak muda bisa dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Dengan berswafoto, diharapkan keakraban bisa terjalin antara dosen dan mahasiswa. Dengan begitu, proses pengajaran yang bersifat dialogis bisa terjalin secara lebih cair. Karena proses pengajaran dengan hanya menyampaikan materi saja sudah ketinggalan jaman.

Berita Terkait :

Hal itu disampaikan Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi SH MHum saat membuka acara Workshop Pengembangan Pembelajaran Semester Gasal bagi seluruh dosen UPGRIS (10/09). Menurut Muhdi, swafoto hanya bisa terjadi bila seseorang memiliki kesan tertentu. Misalnya, banyak anak muda yang ingin berswafoto dengan gubernur, menteri, juga artis-artis berkualitas. Hal itu tentu karena ada kesan dan kebanggaan pada sosok tersebut. Maka, hanya dosen yang berkesanlah yang akan menarik minat mahasiswa untuk berswafoto.

Maka pun Muhdi menekankan agar para dosen mampu meningkatkan kualitasnya agar berkesan bagi para mahasiswa. Sebagai pengakrab, dosen boleh berswafoto dengan mahasiswa. Namun, tak lupa Muhdi juga menggarisbawahi bahwa swafoto hanya diperbolehkan dengan norma kesopanan. Dilarang keras apabila berswafoto secara berlebihan.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Current day month ye@r *